10 Koleksi Humor Kristen & Katolik

Berikut koleksi 10 humor Kristen & Katolik lucu yang menyegarkan:


Kamu Bisa Omong, Tidak?
Seorang anak kecil berusia 4 tahun diajak ibunya ke gereja. Selesai kebaktian, mereka bersalaman dengan pendeta di depan pintu. Sambil menatap anak itu, Pak Pendeta berkata, "Halo, apa kabar? Sudah umur berapa, nih?" Anak itu tidak menjawab.
Pak pendeta mendekatkan kepalanya, "Umurmu berapa, Sayang?" tanyanya.
Si anak mengangkat empat jari tangannya. Pak pendeta tersenyum. "Itu berapa?" tanyanya lagi. Si anak diam. Pak pendeta bertanya lagi, "Nak, kamu bisa omong, tidak?"
Anak itu memandang Pak Pendeta dan berkata, "Pak Pendeta bisa berhitung, tidak?"
Kelelahan
Sepulang dari kebaktian Natal, seorang istri pendeta berbaring di sofa karena kelelahan. Ia menumpahkan kekesalannya, "Aduuuh, saya benar-benar merasa capek."
Sang suami memandangnya dan berkata, "Saya heran dengan kamu. Saya telah memimpin dua kebaktian Natal kemarin malam. Hari ini memberi lima kali khotbah. Lalu, kenapa kamu yang merasa kelelahan, Bu?"
Dengan wajah masam sang istri menjawab, "Masalahnya, saya harus duduk mendengarkan semua khotbah itu, kan?"
Mengapa orang Kristen berjalan berbaris dalam satu sap?
Tanya: Mengapa orang Kristen berjalan berbaris dalam satu sap?
Jawab: Karena jalan menuju surga sempit.
Posisi Terbaik Untuk Berdoa
Tiga orang pendeta duduk membahas posisi terbaik untuk berdoa. Kebetulan seorang tukang telepon sedang memperbaiki tiang telepon di dekat situ.
"Berlutut itu posisi terbaik," kata yang satu
"Tidak," bantah yang lain. "Saya merasakan jamahan Tuhan jika saya berdiri sambil mengangkat kedua tangan."
"Kalian berdua salah," potong yang ketiga. "Posisi doa yang paling efektif itu menelungkup, wajah menyentuh lantai."
Tukang telepon itu gatal mendengarnya. "Hai, Pak Pendeta!" ia menyela.
"Doa terbaik yang pernah saya lakukan adalah saat bergantung terbalik di tiang telepon!"
Semua Serba Gratis Di Surga
Ada pasangan tua umur 85 tahun, yang telah menikah hampir 60 tahun, meninggal dalam kecelakaan mobil. Mereka sudah dalam keadaan sehat sepuluh terakhir terutama karena menuruti perintah dokter dalam pola makanan sehat dan olahraga. Ketika mereka sampai di gerbang surga, St Petrus menyambut mereka untuk menginap di kamar mewah, dan layanan mantap seperti hotel bintang lima. Setelah asik mencoba semua layanan, orang tua itu bertanya kepada Petrus" Berapa banyak biaya semua ini? "Gratis!," Petrus menjawab, "ini adalah Surga."
Selanjutnya mereka pergi ke belakang, main golf setiap hari di lapangan golf terbesar dan terlengkap. Orang tua itu bertanya, "Berapa tarif mainnya?". Jawab Petrus, "Ini adalah surga, Anda bermain secara gratis sepuasnya!"
Selanjutnya mereka pergi ke rumah klub dan melihat makan siang prasmanan yang mewah dengan masakan yang lezat. "Terus biaya makan di sini berapa?" tanya orang tua. "Apakah kau belum paham juga? Ini adalah surga, semua serba gratis!" jawab Petrus. Bahkan anda dapat makan sebanyak yang Anda suka dan tidak pernah menjadi gemuk atau sakit. Kan ini Surga!!"
Lalu tiba-tiba bapak itu marah-marah, melempar topi dan menginjak di atasnya, dan menjerit-jerit liar. St Petrus dan istrinya berdua mencoba menenangkannya, bertanya kepadanya apa ada yang salah. Bapak itu menatap istrinya dan berkata, "Ini semua salahmu! Jika bukan karena dokter itu menakut-nakuti kita, aku bisa berada di sini sepuluh tahun yang lalu!"
Yesus Mencoba Untuk Menjelaskan Sesuatu
Yesus melihat dan mendekati kerumunan yang sedang menghakimi seorang wanita. "Apa yang terjadi di sini?" Ia bertanya. "Wanita ini ditemukan melakukan perzinahan, dan hukum kami mengatakan bahwa dia harus dilempari batu!" kata salah seorang dari mereka. "Tunggu," teriak Yesus. "Barang siapa yang tidak berdosa hendaklah ia yang melempar batu yang pertama."
Tiba-tiba, batu terlempar dari dari langit, dan mengenai wanita itu. "Ya Bapa, tolonglah..." Yesus berseru, "Saya mencoba untuk menjelaskan sesuatu di sini!"
Pendeta Dan Desainer
Seorang desainer terkemuka ingin membuat rancangan pakaian yang cocok dikenakan ke gereja. Selama ini, ia hanya merancang pakaian pesta. Ia lalu menemui pendeta untuk meminta masukan.
"Menurut Bapak, model pakaian yang cocok untuk dikenakan ke gereja tuh yang seperti apa?" tanyanya.
"Semua pakaian cocok, yang penting bersih dan rapi," jawab pendeta.
Sang desainer tidak puas. "Maksud saya, jenis potongan bagaimana yang cocok menurut Bapak?" tanyanya lagi.
Pendeta menjawab, "Semua potongan cocok. Asalkan arahnya tepat."
Si desainer bingung, "Maksud Bapak?"
Sang Pendeta menjelaskan, "Hindarilah potongan yang salah arah. Misalnya, potongan bagian atas, jangan dipotong semakin ke bawah. Sebaliknya, potongan bagian bawah, jangan dipotong semakin ke atas."
Berita Banjir
Seorang wartawan muda melaporkan bencana banjir dengan bahasa yang berbunga-bunga. Ia menulis, "Tuhan duduk di atas bukit yang berada di selatan kota S, menyaksikan bencana banjir yang diizinkan-Nya."
Editor segera menghubungi wartawan itu, "Lupakan saja banjirnya. Cepat, wawancarai Tuhan!"
Donasi
Pendeta Markus menjawab telepon. "Halo, apakah ini Pendeta Markus?"
"Ya betul"
"Dapatkah Anda membantu kami?."
"Bisa"
"Apakah Anda tahu Bapak Greg?"
"Kenal"
"Apakah dia anggota jemaat Anda?"
"Betul"
"Apakah ia menyumbangkan 1 juta untuk gereja?"
"Dapat dipastikan akan menyumbang."
100 Poin Masuk Surga
Seorang pria meninggal dan pergi ke surga. Santo Petrus bertemu dia di pintu gerbang. St Petrus mengatakan, "Begini peraturannya. Anda perlu 100 poin untuk masuk menjadi surga. Ceritakan semua hal yang baik telah Anda lakukan, dan saya memberikan sejumlah poin untuk setiap item, tergantung pada seberapa baik itu. Ketika Anda mencapai 100 poin, Anda bisa masuk "
"Oke" kata orang itu, "saya menghadiri gereja setiap hari Minggu"
"Itu bagus, kata St Petrus," itu bernilai dua poin "
"Dua poin?" katanya. "Yah, saya memberikan 10% dari semua penghasilan saya ke gereja"
"Yah, mari kita lihat," jawab Petrus, "itu yang bernilai 2 poin lagi. Apakah Anda melakukan hal lain?."
"Dua poin? Bagaimana dengan ini:.. Saya mendirikan dapur umum di kota saya dan bekerja di tempat penampungan untuk tunawisma veteran"
"Fantastic, 2 poin lagi." katanya.
"Aduh, sedikit sekali...," orang itu berkata, "Saya menikah dengan wanita yang sama selama 50 tahun dan tidak pernah berselingkuh, bahkan dalam hati saya."
"Itu bagus sekali," kata Santo Petrus, "itu bernilai tiga poin!"
"TIGA POIN!" orang itu menangis, "Baiklah, saya merasa satu-satunya cara saya masuk ke surga adalah dengan kasih karunia Allah!"
"Ayo masuk!"

Komentar

Posting Komentar