DOA MARIA MAGNIFICAT POLA DOA KRISTIANI

https://media.beliefnet.com/~/media/photos-with-attribution/faith/misc/marymotherofjesus1/marymotherofjesus1.jpg?as=1

DOA MARIA MAGNIFICAT POLA DOA KRISTIANI
Lukas 1:46-56

Kidung Maria (Magnificat) adalah pujian syukur
keselamatan dan ungkapan harapan. Yang dipuji dan
disyukuri adalah perbuatan-perbuatan besar Allah dalam
sejarah.

Meskipun disebut Kidung Maria, pastilah bukan
Maria yang mengarangnya, karena Hana sudah mengidungkan pujian yang sangat serupa sebagaimana kita
temukan dalam 1Sam. 2:1-10. Pujian itu dilambungkan
ketika Hana, seorang perempuan yang dianggap mandul,
berkat anugerah Tuhan, akhirnya melahirkan Samuel.
Ketika Hana mempersembahkan Samuel kepada Tuhan,
ia melambungkan kidung yang dimulai dengan kata-kata
ini: "Hatiku bersukaria karena Tuhan, tanduk kekuatanku
ditinggikan oleh Tuhan; mulutku mencemooh musuhku,
sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu ...." (ay. 1).

Rupanya kidung ini sangat populer di antara
komunitas yang disebut "orang-orang miskin". Komunitas
ini percaya penuh kepada Allah sebagai satu-satunya yang
dapat diharapkan dan diandalkan. Ketika harapan mereka
terwujud, mereka menyanyikan kidung ini. Sesudah Yesus
bangkit, komunitas ini menjadi yakin seyakin-yakinnya
bahwa harapan mereka tidak salah. Jaminannya adalah
Yesus yang bangkit itu.
Maka, sesudah kebangkitan, kidung yang semula
sudah populer itu digubah, dijadikan kidung keselamatan
sebagai buah wafat dan kebangkitan Yesus. Maria yang
menyanyikan kidung ini adalah wakil dari "orang-orang
miskin" yang percaya dan mengalami keselamatan serta
yakin bahwa harapan mereka terpenuhi dalam diri Yesus.

Sumber:
INJIL LUKAS INJIL DOA
Ignatius Kardinal Suharyo

Komentar