Injil Lukas sering disebut injil doa. Alasannya sederhana,
yaitu karena di dalam Injil Lukas-lebih dan berbeda
dibandingkan dengan injil-injil yang lain-Yesus
ditampilkan setiap kali berdoa.
Ketika ada suara dari
langit yang menyatakan Yesus sebagai Anak yang
terkasih dan berkenan kepada Allah, Yesus sedang
berdoa (Luk. 3:21).
Ketika orang banyak berbondong-
bondong datang kepada Yesus untuk mendengar Dia
dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka, Yesus
mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan
berdoa (Luk. 5:16).
Selanjutnya, ketika memanggil kedua
belas rasul, dikisahkan Yesus pergi ke bukit "untuk berdoa
dan semalam-malaman la berdoa kepada Allah" (Luk.
6:12).
Demikian juga sebelum mengajukan pertanyaan
kepada murid-murid-Nya siapakah Dia menurut banyak
orang, diceritakan bahwa "Yesus berdoa seorang diri"
(Luk. 9:18). Selanjutnya, ketika murid-murid meminta
Yesus untuk diajari berdoa, pada waktu itu "Yesus
sedang berdoa di salah satu tempat" (Luk. 11:1).
Yang paling dramatis adalah doa Yesus di taman Getsemani,
ketika la berlutut dan berdoa, makin sungguh-sungguh
berdoa dan bangkit dari doa-Nya (Luk. 23:39-46).
Demikian juga ketika Yesus tergantung di salib, la berdoa
"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu
apa yang mereka perbuat" (Luk. 23:34). Akhirnya, ketika
Yesus wafat la berdoa, "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku" (Luk. 23:46).
Sumber:
Injil Lukas Injil Doa
Ignatius Kardinal Suharyo
Komentar
Posting Komentar